Foto dokumen pribadi penulis |
Oleh: Adis Setiawan
Karena saya kerja bagian lapangan, jadi bisa halan-halan dengan begitu banyak hal yang pernah saya lihat bahkan sampai mengispirasi saya. Mungkin media onlen tak akan memberitakan hal ini, karena ini inspirasi dikelas masyarakat bagian bawah.
Memang selama ini saya menulis biasanya dari hasil materi yang pernah saya lihat, dan memang saya menulis yang tak jauh dari kehidupan saya. Belum mampu untuk menulis tentang teori yang tingkat tinggi begitu, dan belum bisa tentang politik agama atau agama politik.
Mungkin yang saya tulis ini tak menginspirasi kalian, atau mungkin kalian sudah tahu jadi biasa saja tak ada yang Istimewa dari beberapa Inspirator yang pernah saya temui ini. Bagi saya mereka menginspirasi, makanya saya tulis disini.
Saya pernah melihat sebuah pondok pesantren yang didirikan oleh tukang pengumpul barang bekas, Piye kalian yang pengusaha intelektual sudah bisa membuat lembaga pendidikan belum. Pondok tersebut berdiri dipinggir jalan dilingkungan para pengumpul barang bekas. Setelah saya coba bertanya ternyata yang punya orang Madura, Hebat. Bahkan dilingkungan pengumpul barang bekas tersebut banyak masyarakat yang dirumahnya terpasang foto gambar beberapa Habib dan Syaikh.
Masih soal Pondok Pesantren tapi yang ini beda didirikan dengan model kos-kosan untuk para karyawan pabrik. Kita tahu sendiri di Bekasi adalah tempat para pekerja, kerja, kerja dan kerja karena terdapat kawasan industri terbesar se Asia Tenggara, kapan mereka bisa mengikuti pengajian kalau sudah di doktrin kerja kerja dan kerja, kapan harus berpikir berpikir dan berpikir, memang sih sekarang disetiap perusahan produksi sudah ada komunitas mengaji tapi ndak iya mereka ikut, terkadang mereka capek pulang kerja langsung ke Kontrakan atau Kosan bagi yang belum punya rumah sendiri.
Ada hal unik disini, Pondok Pesantren yang berbentuk manajemen kontrakan, Jadi yang punya kontrakan adalah seorang Kiai, Karyawan yang ngontrak disitu setiap shubuh disuruh jama'ah bareng, Habis itu ngaji kitab kuning layaknya anak pondok pesantren, itu dilakukan rutin sebelum mereka berangkat kerja, kenapa mereka mau karena bayar kontrakan murah ditambah dapat ilmu agama, Setelah karyawan pada pulang kerja ke kontrakan habis isya dimulai lagi ngaji kitab.
Pengusaha air galon RO, perusahan yang produksi air untuk minum dengan metode penyaringan itu, Membuat orang lain terinspirasi salah satunya saya, Bos dari RO tersebut membuat peraturan apabila masjid serta marbot membutuhan air minum tak usah bayar ambil gratis atau diantar gratis. Bahkan pesan ke anak buahnya apabila kirim Air kemasjid kalau bayar jangan di terima.
Sekarang tukang jualan buah yang pakai gerobrak, Berdagang dipingir jalan yang lumayan jauh dari masjid, karena memang lakunya ditempat tersebut, Ketika sudah memasuki waktu sholat beliau pergi meninggalkan daganganya, Saya sering melihat karena sering beli buah ditempat beliau, Terkadang maaf kata teman satu perdaganganya yang lain merasa membantu menjualkan tapi saya amati ada sebagian dikantongi, Soal nanti dia kembali di kasihankan hasil jualanya Waallahu Alam
Karena tukang buah tersebut akrab dengan saya beliau selalu memberi motivasi, Dagang harus ditinggalkan apabilah sudah waktunya untuk sholat ya ke Masjid, Saya melihat begitu Ikhlas beliau berkata memang beliau sendiri dipraktekkan.
Satu lagi tentang dokter, Dokter yang ini memberika biaya pengobatan gratis kepada anak yatim, Mungkin sudah banyak hal seperti ini, Kalau saya baru lihat seorang dokter memberi pengobatan gratis kepada anak yatim.
Nha itu beberapa inspirator saya yang pernah saya lihat semoga menjadikan saya dan orang lain bisa mengikuti.
Post a Comment for "Beberapa Orang Yang Menginspirasi"